Postingan Ter-update

Minggu, 08 Desember 2013

cinta dan kasih sayang ibu

ketika kita membicarakan tentang cinta dan kasih sayang, tentunya kita pasti membahas tentang tuhan dengan hambanya,nabi dengan umatnya,orangtua dengan anak,suami dengan istri.
namun penulis hanya ingin membahas suatu cinta dan kasih sayang orangtua terhadap anaknya,
ketika kita membicarakan suatu nama yaitu orangtua,apa yang ada dibenak kalian tentang sebuah nama itu? 
"ucapan orang tua terhadap anak, yang tak pernah kita dengar namun kita hanya dapat merasakan"

"apapun yang terjadi,doaku selalu meyertaimu nak"

dari kalimat itu,kita hanya dapat merasakannya, 
terkadang kita sering lupa,begitu berat pengorbanan seorang "ibu", mulai dari mengandung,melahirkan,dan merawat kita sampai besar.namun kita tidak pernah melihat ataupun mendengar keluhan dan rasa lelah yang setiap hari beliau rasakan dalam kehidupannya. 

"mimpi setiap orangtua itu adalah melihat kesuksesan anaknya,mimpi setiap anak itu adalah membuat orangtuanya bangga"

namun,apakah orangtua kita sudah pasti "melihat" kesuksesan kita?
orangtua tidak mengharapkan ataupun meminta harta yang berlimpah dari anaknya,namun yang beliau harapkan adalah tumbuh sebagai manusia yang bermanfaat untuk dunia maupun akhirat.

jangan sampai kita menjadi manusia yang menyesal pada akhirnya.




Kamis, 05 Desember 2013

Perbedaan Budaya Barat dan Budaya Timur


Kebudayaan Barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengtahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam caradiskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnyamurni /asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar dan juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya..

Kebudayaan Timur adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara melakukan berbagai macam pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik dapatdicontohkan dengan cara menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa saja yang boleh dimakan dan minuman apa saja yang boleh di minum, karena hal tersebut dapat berpengaruh pada pertumbuhan maupun terhadap fisik. Sedangkan untuk pelatihan mentalyaitu dapat berupa kegiatan yang umumnya/mayoritas dilakukan sendiri, seperti : bersemedi, bertapa, berdo’a, beribadah, dll. Sedangkan jika di simpulkan ilustrasi perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur ada 19 item, yaitu:

1. Opini/Pendapat, Orang Timur cenderung berbelit-belit dalam hal berargumen, terkadang harus berputar-putar dulu untuk mengatakan sesuatu, padahal maksudnya/tujuannya tidak serumit yang dimaksud. Sangat berbeda dengan orang Barat, mereka langsung ke pokok masalah dan mereka nggak biasa basa-basi.

2. Waktu, Orang Timur terkenal kurang menghargai waktu kalau ada janji kadang tidak tepat waktu. Berbeda dengan orang Barat mereka sangat menghargai waktu, sebab mereka paling enggak suka kalau janji jam karet alias telat waktu.

3.Gaya Hidup, Orang Timur khususnya Indonesia sangat senang kalau tetap deket sama keluarga, makan kaga makan yang penting kumpul. Berbeda dengan orang Barat mereka cenderung individualis.

4.Hubungan., Karna orang Timur sangat bersosialisasi atau menjalin hubungan lebih komplek, makanya situs jaring Facebook ataupun Friendster lebih banyak diminati oleh orang Timur, khususnya Indonesia. Berbeda dengan orang Barat mereka lebih individualis/sangat jarang menjalin hubungan dangan orang lain.

5. Perayaan / pesta, Jika ada perayaan atau pesta orang Timur lebih suka mengundang orang sebanyak, mungkin kalau sedikit rasanya nggak afdol / (kaga sah kali ya), Contohnya dalam acara pernikahan, benar-benar pemborosan, berbeda dengan orang Barat, mau acara pernikahan saja undangannya lewat Fax. dan nggak semua orang diundang, cukup kerabat atau teman dekat, lebih sederhana dan nggak boros biaya.

6. Terhadap sesuatu yang Baru, Orang Timur kalau ada sesuatu yang baru, belum puas kalau belum sampai memilikinya, makanya nggak heran kalau orang Indonesia banyak yang konsumtive, punya handphone gonta ganti, bahkan ada yang koleksi HP, mobil tiap tahun gonta-ganti, hanya karena nggak mau ketinggalan model. Berbeda dengan orang Barat Barat kalau ada sesuatu yang baru, tidak serta merta keblinger pengen tahu dan pengen memiliki atau memakainya , hanya sekedar tahu saja..

7. Anak, Dikeluarga orang Timur terutama di Indonesia, perlakuan orang tua terhadap anak sudah sangat memanjakan, sehingga anak tidak mandiri, sampai usia dewasapun sang orang tua tetap masih aja ngurusin anaknya, dengan harapan keturunan mereka bisa lebih langgeng dan sukses. Berbeda dengan keluarga orang Barat, anak-anak mereka dididik supaya mandiri semenjak kecil, setelah dewasa orang tua sudah melepaskannya.

8.Trendi, Jika orang Barat lebih seneng sesuatu yang berbau traditional dan alami, kebalikannya kalau orang Asia belum disebut trendi kalau tidak bergaya ke barat-baratan, contoh : orang Timur lebih merasa gengsi kalau makan di tempat fast food, padahal dinegara asalnya makanan tersebut bisa dibilang makanan biasa saja.

9.Atasan/Bos, Ini yang menarik, orang Timur/Asia umumnya memperlakukan atasan lebih dari yang lainnya, dan sang atasannya pun senang diperlakukan seperti itu. Berbeda jika di Barat, atasan tidak terlalu menonjolkan diri sebagai yang punya kuasa penuh, tetap sejajar dengan bawahan, namun tetap punya kekuasaan dan diakui sebagai atasan.


10.MasaTua, Kalau orang Timur masa tua lebih banyak ngurusin cucu, kalau di Barat nggak ada namanya ngasuh cucu, paling banter sekedar ketemuan itu pun kalau kangen saja, karena hidupnya sudah masing-masing.

11. Transportasi, Dahulu orang Barat sewaktu muda lebih suka pakai mobil, sekarang malah lebih suka pakai sepeda, mungkin karena faktor pentingnya kesehatan berbeda dengan orang Timur, kalau dulu masih pakai sepeda (mampunya beli sepeda) sekarang sudah harus pakai mobil, kalau mampu lagi pakai supir pribadi.

12.Di tempat makan, Ditempat makan, kalau orang Barat cenderung tertib jika sedang makan, nggak rame dan seberisik orang Timur.

13.Wisata, Kalau lagi wisata, orang Timur paling suka foto-foto, sangat beda sama orang Barat, kalau ke tempat wisata mereka lebih suka mengamati keindahan suasana ketibang foto-foto.

14.Keindahan tubuh ideal, Orang Barat merasa ideal punya warna kulit tubuh kecoklat-coklatan, makanya sering berjemur dipantai, beda kalau orang Timur terutama orang Indonesia, malah sangat mendambakan warna kulit putih.

15.Menghadapi masalah, Kalau orang Timur lebih umum berpikiran bagaimana supaya bisa menghindari masalah, berbeda dengan orang Barat, bagaimana jika saya menghadapi suatu masalah. Makanya jangan heran kalau di Indonesia orang mau sukses ambil jalan pintas, mau bisnis sukses, main suap rekan bisnis, mau anak sukses jadi pegawai negeri, main suap sana suap sini, mau jadi caleg, asal punya duit jadi deh nomor urut 1, nggak sedikit yang datang ke dukun supaya lebih tercapai cita-cita jadi anggota dewan.

16.Marah, Kalau orang Barat lagi marah memang benar-benar marah, beda kalau orang Asia lebih banyak memedam amarah, terkadang ada istilah dibalik senyuman ada kebencian.

17.Percaya Diri, Suka tidak suka orang Barat lebih percaya diri dibanding orang Timur.

18.Hari Minggu, Orang Timur lebih suka menghabiskan waktu hari libur Sabtu dan Minggu pergi jalan-jalan sekedar pergi ke Mall, nonton bisokop, kongkow-kongkow, beda dengan orang Barat, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibanding pergi jalan-jalan.

19.Makan, Umumnya orang Barat makan dibagi 3, makan pembuka, makanan Utama, dan makanan penutup, beda kalau orang Timur ketiga-tiganya makanan utama.

 Perbedaan dan Persamaan Budaya Barat dan Timur dalam Intelegensi  
Budaya Barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan, emosi atau subjektif sehingga pola pikir individu dunia barat berorientasi pada sains, ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai budaya barat lebih menekan pada  rasio dan hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga kadang ritual keagamaan di pandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal (irasional). Budaya barat mengarahkan pola pikir untuk terpikat pada kemajuan material dan kehidupan duniawi, serta hidup dalam dunia teknis dan ilmiah, sehingga pola pikir mengenai nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati di anggap sebagai pola pikir yang tidak bermutu.

Budaya Timur bersumber dari agama dan keyakinan animisme bagi masyarakat yang masih kolot. Agama tidak hanya mengatur individu dalam hubungan individu tersebut dengan Tuhan yang individu tersebut yakini tapi juga mengatur nilai-nilai, norma-norma dan pola pikir individu tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai, norma-norma dan pola pikir masyarakat dunia timur yang berdasar dari agama membuat masyarakat dunia timur lebih mendasarkan budaya timur pada agama yang masyarakat tersebut yakini. Nilai-nilai, norma-norma dan pola pikir yang berdasar agama tersebut pun menghasilkan pemahaman tentang budaya yang lebih mementingkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang baik ketimbang pengetahuan ilmiah (dunia objektif). Inti kepribadian manusia timur terletak pada hati individu tersebut. Dengan hati tersebut individu dapat menyatukan akal budi, intuisi, intelegensi dan perasaan yang dimiliki oleh individu tersebut. Nilai kebudayaan timur menekankan unsur terdalam jiwa, disiplin dalam mengendalikan diri, sederhana, serta tidak mementingkan dunia.

Persamaan dan perbedaan enkulturasi dan sosialisasi  
          Menurut J.W.M. Bakker dalam buku filsafat kebudayaan, enkulturasi adalahlatihan yang membuat seseorang individu dapat mengintegrasikan dirinya atau terpada ke dalam kebudayaan sezaman dan setempat.
          Menurut Dr. Nur Syam dalam buku islam pesisir, enkulturasi proses belajar budaya atau proses pewarisan budaya.
          Menurut Yusri Heni dalam buku improving our safety culture, enkulturasi adalah suatu proses panjang dimana seorang individu melaksanakan semua norma, aturan dan nilai-nilai yang diyakini baik dalam kehidupan bermasyarakat dan menjadi kebiasaan bersama budaya yang dianut.
          Sementara sosialisasi menurut Kun Maryati dan Juju Suryawati dalam buku sosiologi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari sati generasi ke generasi lain nya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
          Menurut Peter L. Berger dalam buku sosiologi, sosialisasi adalah proses belajar seorang anak untuk menjadi anggota yang dapat berpartisipasi di dalam masyarakat.
          Menurut David Gaslin dalam buku sosiologi, sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma-normma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok.
Enkulturasi dan Sosialisasi, proses dimana kita belajar dan menginternalisasi aturan dan pola perilaku yang dipengaruhi oleh budaya Sosialisasi. Contoh, proses enkulturasi dimana anak-anak muda belajar dan mengadopsi cara-cara dan perilaku budaya mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Bakker, J.W.M. (1984). Filsafat kebudayaan, subuah pengantar. Yogyakarta: Kanusius.
Heni, Yusri. (2011). Improving our safety culture. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Matsumoto, David. (1994) Pengantar psikologi lintas budaya. Cet 1. (terjemahan Anindito). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pengikut