Postingan Ter-update

Senin, 29 April 2013

tulisan 3.COPING



Menurut Lazarus (1996) coping stress adalah upaya kognitif dan tingkah laku untuk mengelola tuntutan internal dan eksternal yang khusus dan konflik diantaranya yang dinilai individu sebagai beban dan melampaui batas kemampuan individu tersebut. Individu akan memberikan reaksi yang berbeda untuk mengatasi stres.
Dewasa ini proses terhadap stres menjadi pedoman untuk membangun coping stress. Secara umum stres dapat diatasi dengan melakukan transaksi dengan lingkungan dimana hubungan transaksi ini merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres yang menekan dengan melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya.
Coping adalah transaksi berseri antara individu yang memiliki satuan sumber daya, nilai, komitmen, dan lingkungan tempat tinggal dengan sumber dayanya sendiri, tuntutan. Coping bukan merupakan suatu tindakan yang dilakukan individu tetapi merupakan kumpulan respon yang terjadi setiap waktu, yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan individu tersebut (Yanny, dkk, 2004).
Reaksi emosional, termasuk kemarahan dan depresi, dapat dianggap sebagai bagian dari proses coping untuk menghadapi suatu tuntutan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa coping stress merupakan suatu upaya kognitif untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi atau meminimalisasikan suatu siatuasi atau kejadian yang penuh ancaman.
Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi coping stress. Reaksi terhadap stres bervariasi antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, dan dari waktu ke waktu pada orang yang sama. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor psikologis dan sosial yang tampaknya dapat merubah dampak stressor bagi individu. faktor-faktor yang mempengaruhi coping stress adalah: kesehatan fisik, karakteristik kepribadian, variabel sosial-kognitif, hubungan dengan lingkungan sosial dan strategi coping stress.


Jenis Strategi Coping Stress
Terdapat beberapa strategi coping stress yang bisa dilakukan oleh seseorang yang mengalami stress. Menurut Arthur Stone dan Jhon Neale (dalam Benjamin, dkk, 1987) terdapat 8 (delapan) kategori strategi coping stress, yaitu:

Direct action (tindakan langsung)
Individu memikirkan dan mencari pemecahan permasalahannya dan kemudian melakukan sesuatu atau bertindak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Acceptance (penerimaan)
Individu mampu menerima kenyataan bahwa keadaan stres tersebut telah terjadi dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah tersebut.

Destruction (pengacauan masalah)
Individu melibatkan diri pada aktivitas lain dan memaksakan diri untuk memecahkan masalah lain.

Situation redefenition (mendefenisikan ulang situasi)
Mendefenisikan situasi dengan memikirkan masalah dengan cara yang berbeda agar situasi stres tersebut menjadi dapat diterima.

Catharsis (katarsis)
Mencari pelepasan emosi sebagai alat untuk mengurangi ketegangan dari stres.

Relaxation techniques (teknik relaksasi)
Merupakan cara untuk mengurangi tekanan yang dialami individu.

Social support (dukungan sosial)
Mencari dukungan sosial, misalnya dari teman, orang yang dicintai, psikolog atau dari lingkungan masyarakat sekitar untuk mengurangi stres.

Religious strategy (strategi keagamaan)
Mencari ketenangan spiritual yang diperoleh dari teman, orang tua atau pemuka agama. Strategi ini dapat ditempuh dengan perilaku seperti berdoa. Berdoa diyakini dapat membuat individu mampu menghadapi berbagai situasi yang penuh tekanan.
Strategi penanganan stres juga dapat digolongkan menjadi mendekat (approach) atau menjauh (avoidance). Strategi mendekat (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stres dan usaha untuk menghadapi penyebab stres tersebut dengan cara menghadapinya secara langsung. Strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stres dan usaha yang muncul dalam tingkah laku untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stres (Santrock, 1998).
Perlu diketahui bahwa tidak ada satu pun metode coping stress yang dapat digunakan untuk semua situasi stres. Tidak ada strategi coping stress yang paling berhasil. Strategi coping stress yang paling efektif adalah strategi yang sesuai dengan jenis stres dan situasi (Smet, 1994). Keberhasilan coping stress lebih bergantung pada penggabungan strategi coping stress yang sesuai dengan ciri-ciri masing-masing kejadian yang mengancam, daripada mereka mencoba menemukan satu strategi coping stress yang paling berhasil.

Sumber:
http://www.psychologymania.com/2012/12/strategi-coping-stress.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut